The BFG - Raksasa Besar yang Baik





Penulis: Roald Dahl
Editor: Dini Pandia
Ilustrasi: Quentin Blake
Alih bahasa: Poppy Damayanti Chusfani
Tebal buku: 200 hal
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 978-979-22-5337-5
Rating: 4 dari 5 bintang






blurb
Suatu malam Sophie diculik raksasa. Tadinya ia mengira akan ditelan bulat-bulat, namun ternyata raksasa itu malah melindunginya.

BFG, demikian nama si raksasa, memberi tahu Sophie bahwa dialah yang meramu mimpi-mimpi lantas dengan trompet meniupkannya ke dalam kamar anak-anak yang terlelap.

Sayang ketentraman mereka tidak bisa berlangsung lama, karena Sophie dan The BFG harus memutar otak untuk membuyarkan rencana raksasa-raksasa lain yang ingin memakan anak-anak di berbagai penjuru negeri.

***

Hai Guys!

Kali ini saya akan mereview buku anak-anak dari penulis terkenal favorit anak-anak sedunia, Roald Dahl yang berjudul The BFG.

*kretekin tangan*
*Putri is typing*

Bagaimana rasanya jika kamu yang tidak bisa terlelap justru malah melihat sosok besar menyeramkan di balik jendelamu?

Sesuatu yang hitam...
Sesuatu yang tinggi dan hitam...
Sesuatu yang amat tinggi, amat hitam, dan amat kurus.

Ia mengenakan jubah hitam yang panjang dan membawa terompet yang amat panjang dan ramping.

Itu pasti bukan manusia.
Hey, itu raksasa!.

Kau terkejut bukan? Mungkin saking terkejutnya kamu tidak bisa berteriak. Itulah yang dialami Sophie, gadis cilik yang tinggal di panti asuhan. Sophie melihatnya sedang mengintip jendela dari satu rumah ke rumah lain. Apa yang Raksasa itu lakukan tidak dimengerti Sophie. Sampai pada akhirnya Sophie diculik Raksasa.

Apakah Sophie akan disiksa?
Apakah Sophie akan dimakan?
Apakah Sophie akan dijadikan anak tiri? *eh

Ternyata dia raksasa yang baik hati, The BFG, Big Friendly Giant. The BFG mempunyai pekerjaan mulia, meniupkan bunga tidur ke anak-anak yang terlelap di malam hari. 

***

Kepolosan Sophie dan kebaikan The BFG membuat mereka mengalami petualangan yang menarik. Sophie harus bermain petak umpet dengan kesembilan raksasa lain yang suka sekali memakan manusia. Jangankan menampakkan diri, bernapas saja cukup membuat kesembilan raksasa mengendus keberadaan Sophie.

Sophie kesal dengan perbuatan mereka. Sophie ingin memberi pelajaran kepada kesembilan raksasa jahat. Bagaimana caranya? Sophie punya ide cemerlang! Sophie bekerja sama dengan The BFG untuk memuluskan idenya, bahkan Sophie meminta bantuan Ratu Inggris beserta angkatan darat dan angkatan udara.

Kira-kira apa ya ide Sophie?

***

Ini adalah salah satu kisah menarik yang ditulis Roald Dahl. Ide cerita sederhana, raksasa. Terdapat beberapa pelajaran yang dapat kita petik dari kisah ini. Kalian mau tahu apa? Yuk disimak!

Banyak kisah yang menceritakan tentang raksasa, dan hampir semuanya memberikan karakter jahat. Di Buku The BFG, Roald Dahl memberikan karakter baik hati pada The BFG. Ia berbeda dengan raksasa lainnya. Jika raksasa suka memakan manusia, maka The BFG lebih suka memakan Snozzcumber, sayuran aneh yang tidak enak rasanya. The BFG tidak suka memakan manusia karena itu membunuh! Itu tidak baik. The BFG tidak suka. Meskipun raksasa memang suka memakan manusia, tapi nyatanya ada saja yang tidak suka. Nah, dari sini terdapat pesan bahwa tidak semua apa yang terlihat buruk memang buruk. Demikian sebaliknya.

Sophie, sebagai tokoh anak protagonis juga memberikan pesan unik untuk kalian. Ide Sophie memberi pelajaran kepada raksasa jahat sangat sederhana tetapi cemerlang. Saya akhirnya berpikir tekadang kita suka sekali merumitkan diri sendiri dalam menyelesaikan sesuatu. Hei padahal ada cara yang mudah. Berpikirlah sederhana! Lihatlah sekitarmu! Dan kau akan temukan ide. Yang dilakukan Sophie juga menjadi pelajaran bagi orang tua yang mungkin meremehkan ocehan anaknya. Apa yang dipikirkan Sophie terkesan tidak mungkin dilakukan. Sophie nyatanya sanggup merealisasikan ide yang luar biasa dan berhasil :)

Ratu Inggris turut memberikan pesan moral sebagai pemimpin kerajaan Inggris. Saat TNI angkatan darat dan angkatan laut mengusulkan untuk memberi hukuman mati pada raksasa, Ratu Inggris menolak dengan alasan yang logis. Berikut saya tampilkan dialog halaman 174.
Akan kami bom makhluk-makhluk terkutuk itu!" teriak Kepala Angkatan Udara.
Akan kami lumpuhkan dengan rentetan tembakan senapan mesin!" seru Kepala Angkatan Darat. 
Aku tidak mengizinkan pembunuhan," kata Ratu.
Tapi mereka sendiri pembunuh!" seru Kepala Angkatan Darat.
Itu bukan alasan bagi kita untuk berbuat yang sama," kata Ratu "Dua kesalahan tidak membuat satu kebenaran."
Jelas kan? Bukan berarti keburukan harus dibalas dengan keburukan. Harus dipikirkan dampak hingga ke depannya. Harus memberikan pelajaran yang cukup membuat mereka jera. Bukan berarti seorang pembunuh harus dihukum mati. Oya, pelajaran ini jangan disamakan dengan berita yang hangat dibicarakan di media massa ya. Kalau itu terlalu banyak kompleksitas dan kepentingan berbagai pihak :)

***

Yang paling unik dari buku ini adalah dialog-dialog The BFG yang hancur lebur. The BFG tidak pernah menempuh pendidikan, sehingga dalam lisan maupun tulisan, The BFG sering melakukan kesalahan, seperti:
Tempat sekali yang seharusnya tepat sekali.
Yang melia yang seharusnya yang mulia.
Cerurewet yang seharusnya cerewet.
Bersitegung yang seharusnya bersitegang.
Puku-puku yang seharusnya kupu-kupu.

Bagi saya hal itu sangat seru sekali. Sesekali saya berpikir Roald Dahl memberi unsur anagram untuk membuat kita menebak-nebak apa yang dimaksud si raksasa. Seperti kata puku-puku, awalnya saya tidak mengerti apa yang dimaksud. Tetapi setelah membaca kalimat berikutnya, saya malah tertawa ngakak.

*** 

Seperti pada buku bacaan anak umumnya selalu disajikan ilustrasi untuk membantu imajinasi. Ilustrasi yang ada di awal bab cukup membantu membayangkan wujud raksasa, bagaimana bentuk Snozzcumber, dan kecantikan Ratu Inggris. Berikut ini saya berikan contoh ilustrasi hasil karya Quentin Blake.
Ilustrasi The BFG
Ilustrasi raksasa jahat

Ilustrasi Ratu Inggris

Cukup menarik bukan? Bacaan ini sangat ringan, ya karena tujuan pembaca adalah anak-anak. Tapi tidak masalah jika kalian yang sudah tua membaca buku Roald Dahl. Sekadar untuk refreshing atau pelarian sejenak dari tugas kantor. It's quitely recommended. Meskipun buku ini ditujukan untuk anak-anak, menurut saya harus ada orang tua yang mengawasi, karena terdapat beberapa kata yang tidak enak dibaca untuk anak-anak. Ya setidaknya buku ini cocok sekali sebagai cerita dongeng sebelum anak-anak tidur.



sekian dari saya.






0 komentar :

Posting Komentar

Back to Top